Daerah Hilir Sungai Bengawan Solo Terimbas Limbah
Pencemaran di Bengawan Solo berimbas ke beberapa daerah di sepanjang aliran sungai terpanjang di Pulau Jawa ini. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyesalkan wilayahnya terdampak limbah dari daerah lain.
”Gubernur kan sudah memberikan peringatan kepada perusahan-perusahaan itu. Di Sragen kami selalu rutin melakukan pemeriksaan di perusahaan-perusahaan melalui DLH (dinas lingkungan hidup). Pemeriksaan itu memberi dampak agar perusahaan tidak membuang limbahnya ke Bengawan Solo,” tuturnya kemarin.
Kepala DLH Sragen Samsuri mengklaim, di Sragen tidak ada perusahaan yang terkena sanksi terkait pencemaran limbah bengawan Solo. Namun karena termasuk berada di wilayah hilir, aliran limbah juga melintasi wilayah Sragen.
”Yang banyak itu perusahaan di hulu, karena Sragen termasuk hilir ya tibo nampani (terkena imbasnya, Red),” ungkapnya.
Dia menjelaskan, dari delapan perusahaan yang berpotensi membuang limbah, ada satu yang dicurigai. Namun kecurigaan itu terbantahkan karena saat ini perusahaan tersebut tidak mengeluarkan limbah cair, namun berupa limbah padat.
Pemkab sudah melakukan langkah antisipasi agar perusahaan tidak membuang limbahnya ke sungai. Yakni semua perusahaan wajib memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
“Kami juga melakukan pengawasan untuk memastikan pengolahan limbah berjalan dengan baik dan air limbah bisa terurai,” bebernya.
DLH Sragen sudah mengambil sampel di hulu yakni perbatasan Karanganyar-Sragen di Masaran dengan hilir di wilayah Jenar, perbatasan Sragen-Ngawi. Ternyata kondisi kadar kepekatan limbahnya sama.
Sekitar sepekan lalu kadar kepekatan cukup menghawatirkan. Namun saat ini berangsur normal. ”Dari DLH provinsi terus melakukan operasi di daerah hulu. Sudah ada rapat kordinasi untuk masalah ini,” ungkapnya. (din/bun/dam)
Sumber: https://radarsolo.jawapos.com/daerah/sragen/20/09/2021/bupati-sragen-daerah-hilir-sungai-bengawan-solo-terimbas-limbah/
Komentar
Posting Komentar